hello

Kamis, 07 April 2011

saluutt sama kak Agnes Davonar


ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku INGIN TIDAK ADA TANGISAN
ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku TIDAK INGIN ADA LAGI HAL YANG SAMA TERJADI PADAKU
TERJADI PADA SIAPAPUN
TUHAN ANDAI Aku BISA MEMOHON
JANGAN ADA TANGIS DAN DUKA DI DUNIA LAGI
TUHAN ANDAI Aku BISA MENULIS SURAT UNTUKMU
JANGAN PISAHKAN Aku DARI SAHABAT DAN ORANG YANG Aku SAYANGIN.
Aku INGIN MENJADI DEWASA SEPERTI BURUNG YANG BISA TERBANG KETIKA IA DEWASA
Aku INGIN AYAH MELIHAT Aku KETIKA Aku MEMILIKI LAGI KEINDAHAN GERAIAN RAMBUT..
TUHAN SURAT KECILKU INI..
ADALAH PERMINTAAN TERAKHIKU ANDAI Aku BISA KEMBALI..

Itulah untaian kata yang tertera dalam surat kecilnya kepada Tuhan. Agnes Davonar, yang lebih dikenal sebagai cerpenis online mendapat kesempatan untuk menuangkan kisah nyata gadis kecil ini dalam sebentuk karya sastra.
Dialah Gitta Sassa Wanda Cantika, kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998. gadis kecil inilah tokoh utama dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya tinggal 5 hari lagi.
Di usianya yang baru menginjak 13 tahun, sebuah kanker ganas yang langka mnyerangnya dan nyaris membuat wajahnya menjadi tampak seperti monster.
Dokter yang memeriksanya memvonis gitta ….. dia akan mati dalam waktu 5 hari bila tidak melakukan operasi.
Orang tuanya berat mengambil keputusan, bagaimanapun juga sebagai orang tuanya, mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi.
Kasus kanker ganas yang diidap oleh Gitta menjadi kasus pertama yang terjadi di Indonesia dan menjadi sebuah perdebatan di kalangan kedokteran karena kanker tersebut biasa hanya terjadi pada orang tua.
Namun, Tuhan memang maha adil. Dengan segala upaya akhirnya orang tua nya, Gitta mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi untuk membunuh sel – sel kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Sekali Kemotrapi, mampu merontokka semua rambut yang ada di tubuhnya, dan tubuh kecil Gitta harus menjalaninya hingga .. 25 kali untuk bisa sembuh.
Namun…, ketegaran Gitta dan semangatnya untuk terus bertahan hidup mampu membuatnya mengirup udara 6 bulan lebih lama. Dunia kedokteran pun dibuat tercengang atas keberhasilan tim dokter Indonesia memperlambat pertumbuhan sel kanker Ditta. Karena dalam beberapa kasus yang terjadi, kanker langka ini mampu merenggut nyawa hanya dalam hitungan hari.
Ketika semua orang bersuka cita pada kesembuhan gitta, namun rupanya kesempatan sembuh itu hanya sebuah kesempatan.
etelah 6 bulan.., kanker itu datang kembali dengan menjadi lebih ganas. Gitta pun pasrah melewatkan hidupnya dengan kanker yang semakin mengganas wajahnya hingga menyentuh paru parunya.
Hebatnya, dengan wajah yang hampir menghilang dan menyerupai monster, ia nekad ingin sekolah menyelesaikan pendidikannya. Hinaan bahkan cacian dari orang orang yang melihatnya tidak ia pedulikan. Dan, yang paling menyedihkan adalah ketika ujian kenaikan kelas disaat tangannya tak mampu lagi bergerak hingga hidungnya mimisan mengeluarkan darah, dirinya masih ingin terus ujian dan lulus naik kelas.
Tekadnya sekuat baja sampai – sampai ibu Megawati memberikan penghargaaan khusus padanya sebagai siswa teladan.
Tapi…. kematian adalah sebuah kepastian. Tuhan mempunyai rencana lain dalam diri gadis itu. Membebaskannya dari rasa sakit yang dideritanya.
Dan akhirnya, setelah 3 tahun lamanya ia berperang melawan ganasnya kanker, Tuhan datang menjemputnya.
Biografi Ditta ditulis ulang oleh Agnes Danovar dan diterbitkan oleh Gramedia. Kisah yang menyentuh ini merupakan sebuah inspirasi kehidupan. Bagaimana seorang gadis kecil mampu berjuang dengan begitu hebatnya, hingga di detik – detik kematiannya… ia dapat merampungkan Sebuat surat yang ditujukan kepada Tuhan dan kepada kita semua….

awal yang baik :D


Setelah beberapa jam lalu pikiran gue ngeblank darurat,
kondisi tubuh yg terasa lemah krn kurang tidur *sibuk
dan mengalami ZERO ACTION yg ter-manifesto-kan dlm bingung,
akhirnya terhenyak dlm perjalanan pulang saat matahari pagi yg lembut...

akhirnya inilah memulai dgn baik.. sebuah awal
berkesempatan juga siang ini pergi ke Siteba,
krn emg pengen rujak :D
sama si Ayu dan si Sintya,
Terus terang knp saya pilih SITEBA sbg awal perjalanan baru ini bkn tnp sebab

1. Tumpang berada di ARAH timur, arah dimana Matahari mulai terbit dlm setiap hari baru
2. Timur adalah arah yg baik dlm pandangan org jowo
3. Melihat kembali warung yg sekian lama tidak saya singgahi,.. sudah berubah beberapa, tp rujaknya masi tetap sama spt pertama kali saya mampir, begitu jg pedagangnya :)


semoga awal yg baik ini (spt yg gue inginkaan) , andai berakhir menjadi ending yg baik jg.
Inilah awal buat diri gue sendiri, tanpa ikatan, menuju petualangan yg belum ue temui, atopun tanah yg blom pernah terinjak *ceileeh.

sedikit memang kebelet wisata kuliner :P

Oh ya, pagi tadi ganti oli buat si Sintya (phario)
kynya ga cocok ngikut oli rekomendasi pabrikan, panasnya sering ga normal kalo dipake jauh, blom lagi suaranya yg berisik, meski memang hemat bahan bakar.
gue ganti dgn produk bangsa sendiri, yg berlabel Pertamina Endu** Racing.
Ada uang ada barang, khasiatnya emg TOP pada si Sintya, alussssssss dan wangi asap knalpotnya
:):):):):
mo rekomendasi ma Rehan, buat pake nih oli

Ya, kembali lagi sebuah awal yg baik
sore nanti ada rencana pergi kuliner nyoba soto tengah sawah deket SMP 5 *gak tengah sawah juga seh,
dan rencana bertemu kawan lama utk bergitar ria...

nihh geng rumahan gue, tapi guenya gak ada *fotografer
jadi inget...
" kadang tak diperlukan mencari cahaya diluar saat badai..
krn seringkali cahaya itu ada adalam dirimu..
cukup temukan dan nyalakan, maka kau tak akan pernah sendiri.."

sebuah awal yg baik........

ketemu anak petani lagi main lumpur
jadul abiss
pokoknya gak terlupakan deeh